]
Judul: " Petruk Kantong Bolong "
Media: cat air diatas kertas
Ukuran: 32 x 42 cm
Tahun: 2016
Konsep:
Petruk, dalam pewayangan adalah
sosok yang cukup menarik. Anak ke 2 semar tersebut merupakan salah satu sosok
yang menarik untuk dijadikan panutan. Ada beberapa karakter yang menarik dari
seorang Petruk, dengan tubuhnya yang paling tinggi dan hidung yang sangat
mancung, tentunya petruk adalah salah satu karakter yang sangat mudah dikenali
oleh para penikmat wayang. Dan, wayang orang merupakan salah satu budaya
adiluhung yang ada di Indonesia, tetapi yang sangat memprihatinkan adalah, saat
ini wayang dan salah satunya wayang orang sudah mulai ditinggalkan oleh
masyarakat Indonesia dan tergantikan budaya menonton film di bioskop modern.
Hal tersebut sangat bisa dirasakan dalam kalangan anak muda. Sangat sedikit
sekali generasi saat ini yang mau belajar atau paling tidak mengenal wayang
orang sebagai sebagai sebuah budaya bangsa, budaya yang memberikan banyak
filosofi hidup dan dari wayang kita bisa belajar banyak hal, positif maupun
negative dari karakter Petruk.
Petruk dikenal juga dengan
“kantong bolong”, pemahaman dimana orang yang sangat boros dan tidak bisa
menyimpan uang dengan baik. Selain itu, dalam kisah pewayangan, ada sebuah
kisah yang sangat terkenal, yaitu “Petruk Dadi Ratu” (Petruk Menjadi Raja), dan
dalam kisah tersebut tergambar bagaimana manusia manjadi pribadi yang sangat
berubah saat dia ada dalam kekuasaan, menjadi pribadi yang semena-mena dan
sesuka hatinya.
Karya ini ingin kembali
memperkenalkan karakter dan budaya wayang yang mulai ditinggalkan oleh
penonton, terutama generasi muda, karena ditangan generasi mudalah budaya
bangsa ini akan hidup, sebab tidak mungkin budaya wayang akan semakin
menghilang digerus arus jaman globalisasi yang semakin mengedepankan teknologi
tetapi melupakan esensi budaya bangsa yang adiluhung.